Senin, 26 November 2018

Teruntuk Dia Yang Tak Pernah Pergi



Sudah lama sekali rasanya aku tidak membuat tulisan apapun selain proposal untuk skripsi wkwkwkwk. Yahhh… Nggak terasa sekarang aku sudah berada di semester 7, dan mulai melangkah menuju masa akhir studiku. Dan kebetulan minggu lalu tanggal 23 November 2018 aku telah melewati salah satu proses penting untuk menjadi sarjana, Seminar Proposal. Alhamdulillah semua berjalan dan berhasil kulewati dengan lancar. Meskipun setelah itu dapet catetan revisi dari dosen-dosen yang tulisannya mirip kayak tulisan dokter, susah dibaca soalnya wkwkwkwk. Minta doanya aja ya temen-temen readers, semoga semua proses selanjutnya lancar. Aamiin.

Ok, kali ini aku nggak akan cerita tentang bagaimana proses yang aku lewati untuk menuju sidang proposal itu. Karena pasti bakalan bosenin buat kalian baca, aku mau bercerita tentang hal yang lain, mungkin sudah cukup lama aku nggak membuat tulisan semacam ini. Karena biasanya aku cuma sekedar bercerita aja. Namun, untuk kali ini sekali lagi aku rasa aku kembali akan menuangkan tulisan dari hati. Entah kalian mau membacanya atau nggak, it’s up to you guys, ok let’s start the story.

Mungkin aku sudah pernah menceritakan ini sebelumnya, tapi sepertinya aku harus mengingatkan lagi kepada kalian untuk memulai cerita ini wkwkwk. Sejak SMA teman-temanku sudah sangat mengenalku sebagai woman’s heartbreaker, tukang php, dan sejenisnyalah. Iya aku terbiasa bermain dengan hati wanita, bukan memang aku suka, hanya saja entah kenapa di tengah-tengah aku menjalani hubungan bersama mereka rasanya aku ingin mundur saja, malas rasanya. Selain itu, mungkin sifatku yang cukup menyukai tantangan juga membuatku terus berusaha mencari tantangan lain untuk ditaklukkan.

Entah sudah berapa kali selama SMA aku terus melompat dari hati yang satu ke hati yang lain, dan membiarkan hati yang ditinggalkan terluka, sebenarnya aku merasa menyesal telah membuat hati itu terluka, tapi yahhhh mau bagaimana lagi, aku tidak bisa memaksakan diriku untuk terus tinggal ketika sudah tak ada rasa bukan? Meskipun ada satu hati yang membuatku menyesal untuk meninggalkannya, bukan karena cinta, hanya saja setelah aku melompatinya, cahaya hati itu jadi meredup, dan membuat wanita yang memilikinya menjadi lebih buruk, padahal awalnya dia wanita yang sangat baik, ah sudahlah…. mungkin memang begini cara takdir dalam bekerja, aku sebagai pelaksana ya bisa apa? Sehingga hal itu tak menghentikanku untuk melompat dari satu hati ke hati yang lain.

Hingga akhirnya aku melompat ke salah satu hati seorang wanita yang awalnya dia tak menghentikan kebiasaanku bermain dengan wanita yang lainnya, tapi anehnya dia mampu membuatku untuk tidak melompat wkwkwk. Aku pun tak mengerti alasannya, tetapi lama kelamaan, akhirnya dia benar-benar berhasil membuat aku hanya fokus kepadanya. Yahhhh… Pada akhirnya aku tak peduli dengan wanita lainnya, dan hanya fokus kepadanya. Tapi ya gimana lagi, predikat sebagai penghancur hati wanita sudah terlalu lekat denganku, dan sebelum dia membuat aku hanya fokus pada dirinya, aku tahu kalau aku pun juga sudah berkali-kali menyakiti hatinya, dan bodohnya dia tak pergi sedikitpun. Tapi, hal itu membuat kepercayaannya padaku mungkin sudah menghilang, jadi setiap ada wanita yang menghubungiku padahal ya maksudku serius hanya untuk berteman, tapi dia selalu menganggap wanita itu ada rasa padaku dan ingin dekat denganku, dan akhirnya kami bertengkar karena hal macam itu. Entah sudah berapa kali pertengkaran macam itu terulang, karena terlalu sering aku jadi tak ingat lagi jumlahnya wkwkwkwk. Namun, tak peduli bagaimanapun aku menyakitinya, dia tidak pernah pergi, dia tetap ada di sisiku dan tak berpindah sedikitpun. Mungkin, hal itulah yang menyebabkan aku akhirnya menyerah pada dirinya, dan tak peduli lagi dengan wanita yang lainnya.
Mama pernah berkata padaku, “Suatu saat nanti, carilah seorang wanita yang bisa baik, sayang, sama ngerawat kamu setengah aja nilainya dari gimana Mama ke kamu.” Saat itu aku berpikir gimana caranya nyari yang kayak gitu, kalo Mama mah nggak terhingga, setengahnya dari tak terhingga kayak gimana? wkwkwk. Tapi, ternyata pikiranku salah, akhirnya aku menemukan wanita itu, wanita yang sama dengan yang telah kita bahas sejak tadi. Beberapa kali selama hidup ini aku mengalami fase jatuh hingga aku merasa berada di titik terendah dalam hidupku, tetapi dia dengan sabar kembali mengajakku berdiri tegak dan kembali berlari menuju tempat yang lebih tinggi, dia selalu menyelamatkanku di saat aku bahkan tak mampu menyelamatkan diriku sendiri wkwkwkwk. Aku tidak pernah ragu sedikitpun untuk membuatnya menjadi pilihanku yang terakhir. Tak peduli bagaimana kita bertengkar satu sama lain, keyakinanku untuk menjadikan dia yang terakhir tak pernah berubah, tetap sama.

Tetapi, sepertinya sang cinta dan semesta tak mengizinkan cerita kami berakhir bersama, wkwkwk. Tidak, kisah kami tidak berakhir dengan pertengkaran atau apapun, semua hanya permainan dari takdir. Begitulah, akhirnya pada bulan Agustus 2017, kebersamaan kami selesai. Saat itu aku tak mampu mengatakan bagaimana hancurnya aku. Aku masih ingat saat itu aku berada di semester V. Semester yang kata orang-orang dan kakak tingkat di kampus jadi semester paling membunuh. Dan sialnya aku melewati semester itu dalam keadaan hancur wkwkwk. Alhamdulillah, dengan izin Allah aku berhasil melewati semuanya dengan baik-baik saja dan semua nilai mata kuliahku dalam tahap aman. Pelan-pelan aku kembali membangun diriku untuk bisa menjadi lebih baik lagi, dan alhamdulillah semuanya berhasil aku lalui dengan baik. :)

Setelah hubungan kami selesai, aku mencoba untuk terus menjauh darinya, tetapi entah bagaimanapun aku mencoba tidak peduli padanya, dia tetap kembali, aku berusaha untuk membalas chat darinya dengan sangat singkat dan cetus padanya, tapi dia tetap tidak pernah pergi, hatiku yang telah aku bekukan akhirnya meleleh kembali. Hahhh… Entah bagaimana wanita ini benar-benar luar biasa, pertama ia menghentikan kebiasaanku melompat dari satu wanita ke wanita yang lainnya, lalu sekarang ia bisa menghancurkan dinding pertahanan hatiku yang sepenuh tenaga berusaha untuk mengusirnya. Dan akhirnya aku kembali dekat dengannya, yahhhh hingga saat ini aku masih tetap dekat dengannya.

Tak terasa sudah setahun lebih hubungan antara kami berdua selesai, tetapi tidak ada satupun dari kami yang mampu beranjak untuk pergi menjauh. Bukan aku tak berusaha untuk pergi, aku sudah beberapa kali mencoba mendekatkan diriku dengan wanita yang lain, namun sama saja tak ada gunanya. Setiap saat aku jatuh, rasanya hanya dia yang mampu menarikku untuk kembali bangkit dan berdiri. Bodoh memang, padahal masing-masing dari kami sudah tahu bahwa tak ada lagi kesempatan untuk bersatu, tapi tetap saja kami sama-sama bebal wkwkwk. Bahkan saat menulis tulisan ini aku sedang mencoba mengenal dua orang wanita, tetapi aku tidak mengakui ini padanya, tetapi aku yakin, dia pasti tahu bahwa aku berbohong tidak dekat dengan siapapun, dia adalah seorang wanita dengan intuisi yang menyebalkan, bahkan dia tahu bahwa aku ingin membicarakan sesuatu dengannya tetapi aku takut mengungkapkannya, dia akan terus memaksaku untuk berbicara hingga akhirnya aku kesal dan benar-benar berbicara tentang hal yang takut aku ungkapkan wkwkwk.

Melalui tulisan ini, aku hanya ingin mengungkapkan apa yang mungkin menjadi kata hatiku, dan tak pernah berhasil aku ceritakan pada siapapun dalam bentuk lisan. Hahhhh… mungkin karena memang aku lebih bagus mengungkapkan sesuatu dalam bentuk tulisan. Beberapa hari lalu, wanita bodoh ini meminta agar sampai kapanpun aku tidak boleh lupa padanya. Saat itu aku mengolok-oloknya dan mengatakan aku tidak pernah lupa dengan siapapun itu mantan wanita yang pernah menjalin hubungan denganku, dan dia membalasnya dengan ekspresi cemberutnya yang tak juga mampu memudarkan cantik di wajahnya. Jujur saja, aku tak mungkin melupakannya, karena bisa kukatakan, Wildan yang sekarang,  bisa ada ya karena wanita bodoh yang tidak pernah pergi ini. Aku masih ingat, bagaimana dulu aku adalah orang yang sangat rapuh dan tidak stabil. Namun, setiap saat aku jatuh dia selalu berhasil mengajakku bangun, hal itu terus terulang sehingga akhirnya sekarang aku berhasil menjadi orang yang kuat, stabil, dan lebih dewasa. Saat ini aku juga menjalani hidup dengan tenang dan penuh senyuman. Meskipun tentunya tetap saja aku sesekali masih membutuhkan suntikan semangat dari orang-orang terdekatku. Hahhh… Bagaimana mungkin aku mampu melupakan seorang wanita yang mampu membuatku akhirnya mampu mencapai titik kehidupanku saat ini. Bahkan, aku terkadang berpikir, siapapun wanita yang nanti akhirnya akan bersamaku, mungkin ia harus berterima kasih pada wanita bodoh ini. Karena telah menjagaku dengan sangat baik sebelum akhirnya ia datang ke dalam kehidupanku dan menggantikan tempat wanita bodoh ini. 

Bukannya terlalu percaya diri, hanya saja aku tau, jika aku tetap berada di sisinya, wanita bodoh ini tak akan pernah pergi dan mencoba bersama pria yang lainnya. Karena itulah akhirnya sekarang aku memutuskan untuk mencoba untuk mulai belajar menyayangi wanita yang lainnya dan perlahan mengikhlaskan pohon cinta yang telah dirawat wanita bodoh itu untuk layu dan mati. Aku berharap ia mendapatkan seorang pria yang jauh lebih baik dariku, biarpun itu akan menjadi hal yang menyebalkan saat melihat mantan kekasihmu bersama dengan orang yang lebih baik darimu. Tapi hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini, mendoakan yang terbaik untuknya. Tapi sayangnya sampai saat ini aku sendiri pun tak mampu memulai cerita dengan wanita yang baru, aku mungkin semacam takut untuk menyakiti mereka dengan bayangan masa lalu yang masih menghantuiku. Ya sudahlah, pasrahkan saja semuanya pada waktu, dan biarkan waktu melakukan pekerjaannya dengan baik.

Kurang lebih tulisanku ini terinspirasi dari lagu Enda Oncy yang berjudul Apa Kabarmu, entah kenapa sejak awal mendengar lagu ini, rasanya lagu ini selalu membawa pikiranku pada seorang wanita yang aku ceritakan sejak tadi, bahkan saat membuat tulisan ini aku mendengarkan lagu ini berulang-ulang untuk memastikan semua rasa yang ingin aku tuliskan berhasil aku keluarkan tanpa terlewat sedikitpun, tapi lagunya emang bagus juga sih, bagus kok untuk didengerin wkwkwk. Hahhhh…. Tak terasa banyak sekali hal yang telah aku tuliskan disini, mungkin sudah saatnya aku untuk pamit. Sampai jumpa di waktu yang lain pembaca-pembaca yang baik hati. :)

Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

Judul: Teruntuk Dia Yang Tak Pernah Pergi; Ditulis oleh anginsepoi; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar