Minggu, 21 Juni 2020

Sendiri & Sepi



Hai, bagaimana kabar kalian? Aku harap semuanya masih baik-baik saja ya. Sudah lama sekali aku tidak kembali menyapa melalui tulisan di blog ini. Yahhh... Tentunya ada banyak hal yang terjadi selama ini, dan aku sempat mencoba untuk menggunakan platform blogging yang lain, tapi pada akhirnya aku harus kembali kesini, mungkin nanti secara bertahap aku juga akan memindahkan tulisanku di blog tersebut kemari. Sulit bagiku meninggalkan blog ini, blog yang memiliki banyak kenangan di dalamnya. Pada akhirnya, aku kembali lagi untuk menulis disini.

Hahhhh... Besok adalah hari ulang tahunku yang ke-23, tak terasa aku sudah hidup hampir seperempat abad di dunia ini, dunia yang semakin lama semakin tidak bisa aku mengerti. Atau mungkin... memang dunia ini yang tidak pernah mengerti aku? Sampai saat ini aku belum menemukan jawabannya, satu hal yang pasti adalah aku seringkali merasa bahwa aku ini memiliki jiwa seorang alien yang mungkin tewas sebelumnya oleh tembakan agen rahasia Amerika saat sedang berkunjung ke bumi, kemudian tanpa ia sadari terperangkap dalam tubuh seorang bocah yang masih lugu dan tidak mengetahui apapun, hingga akhirnya bocah itu tumbuh dewasa dan menyadari bahwa ia berbeda.

Berbicara tentang menjadi alien, sampai saat ini bahkan keberadaan alien masih disangsikan kebenarannya. Lalu menjadi salah satu di antaranya? Tentulah bukan hal yang mudah wkwkwk. I'm a lonely alien in this great universe. Yah, aku seorang alien yang kesepian di tengah semesta yang luar biasa besar ini.

Berbicara tentang sepi... Bagaimana kalian mendefinisikan tentang sepi? Aku yakin setiap orang dari kalian pastinya memiliki definisi yang berbeda tentang sepi. Jika kita mencoba menilik definisi baku dari sepi yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurang lebih ini yang akan kita dapatkan,

"sepi/se·pi/ a 1 sunyi; lengang: duduk di tempat yang --; 2 tidak ada orang (kendaraan dan sebagainya); tidak banyak tamu (pembeli dan sebagainya); tidak ada kegiatan; tidak ada apa-apa; tidak ramai: sudah sepekan ini pasar karet --; negeri itu sudah --; 3 dianggap tidak ada apa-apa; tidak dihiraukan sama sekali: -- dari (gangguan, bahaya, dan sebagainya), tidak ada atau terlepas dari (gangguan, bahaya, dan sebagainya); tidak -- dari (gangguan, bahaya, dan sebagainya), selalu ada (gangguan, bahaya, dan sebagainya); tidak terlepas dari (gangguan, bahaya, dan sebagainya);"

Berdasarkan berbagai definisi di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa secara umum sepi itu tidak jauh dari sunyi. Hal ini membuat orang-orang tanpa sadar berbondong-bondong menuju dunia yang gemerlap dan ramai, hanya sekedar untuk mengusir apa yang mereka sebut sebagai sepi. Namun, bukankah itu definisi secara umum untuk membuat orang-orang lebih mudah memahami bagaimana sepi itu tanpa perlu merasakannya? Bagaimana bila kita mencoba untuk memahami sepi sebagai sebuah rasa?

Sudah beberapa tahun belakangan ini aku sangat akrab dengan sepi, yah sebagai seorang alien yang terjebak di wilayah manusia aku sangat merasa kesepian. Jika kita mengatakan bahwa sepi itu tentang sunyi, hampir setiap malam selepas berkegiatan di siang hari aku selalu pergi untuk mencari keramaian. Ya, aku mencoba untuk mengusir sepi selayaknya manusia pada umumnya. Namun, tetap saja sepi itu masih berada disana, bahkan disaat sedang bercengkrama dengan orang-orang yang dekat denganku, rasa sepi itu masih tetap ada. Ketika aku melakukan hal sebaliknya dengan mencoba pergi ke tempat-tempat yang sunyi, aku merasa lebih nyaman. Akhirnya aku menyadari, rasa sepi yang aku rasakan bukan karena sunyi, tapi karena aku merasa tidak ada yang mampu mengerti dan memahamiku sebagai seorang alien.

Semakin aku beranjak dewasa, aku semakin memahami... Aku seringkali memiliki cara yang berbeda untuk melihat suatu hal, menilai suatu hal, dan memutuskan suatu hal. Sialnya, hampir tidak ada orang yang mampu memahami itu, kalian tahu bagaimana rasanya menyimpan segala hal di dalam kepala kalian? Ah, tidak usah diutarakan, itu sangatlah tidak nyaman. Aku tahu sekali bagaimana rasanya tidak memiliki siapapun yang bisa mendengarkan kalian. Oleh karena itu, aku selalu mencoba untuk mendengarkan orang lain dengan baik. Naif bila aku mengatakan tidak sedikitpun berharap mereka akan melakukan hal yang sama. Namun, kenyataan yang terjadi seringkali sebaliknya, setelah aku mendengarkan mereka dengan baik dan sabar, mereka tidak bisa mendengarkanku dengan cara yang sama.

Bila pun ada yang mendengarkan, mereka seringkali juga tak mampu untuk mengerti atau memahaminya. Sehingga aku tidak sedikit pun merasa lega dengan hal tersebut. Ah, tidak... Aku tidak berusaha menyalahkan mereka. Karena aku tahu, setiap orang memiliki kehidupannya masing-masing untuk dijalani, mencoba memahami cerita dan jalan pikiranku tentunya tidak lebih penting dari itu. Mungkin, aku juga terkesan tidak bersyukur karena masih ada yang mau mendengarkanku, aku tidak sedikit pun bermaksud untuk tidak bersyukur, tapi bila ada di antara kalian yang merasakannya, aku yakin sekali kalian pasti mengerti.

Aku selalu percaya, jika aku tidak dibekali dengan berbagai hal di dalam jiwa dan kepalaku sejak kecil, aku pastinya sudah kehilangan kewarasanku. Banyak hal yang seringkali aku pertanyakan, kendati tetap tidak pernah menemukan jawabannya. Setiap hari, aku hanya bisa berbincang dengan diriku sendiri, namun kalian tentunya tahu, kadang berbincang dengan diri sendiri hanya menggali kembali hal-hal yang pernah menjadi luka. Aku tahu beberapa luka itu merupakan jawaban. Tetapi, aku tidak sekuat dan seberani itu untuk menerimanya, alih-alih menjaga jawaban tersebut, aku malah kembali menguburnya untuk digali lagi saat pertanyaan tersebut kembali.

Bersyukurlah kalian yang hanya merasakan kesepian sebagai kesunyian, setidaknya riuh dari kehidupan dunia akan mampu mengobatinya. Karena, bila kalian merasakan kesepian dengan cara yang berbeda, bahkan mungkin berpindah ke dunia lain pun tak akan mampu menghilangkan perasaan tersebut.

Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

Judul: Sendiri & Sepi; Ditulis oleh anginsepoi; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar