Rabu, 15 Juli 2020

Hubungan dan Waktu



  Untuk yang belum membaca posting sebelumnya, bisa baca disini ya !


Dulu, salah satu pamanku pernah mengatakan, "lucu sekali bagaimana manusia mencoba untuk mengubah zaman, padahal manusialah yang tanpa sadar sudah diubah oleh zaman. Karena manusia itu anak zaman, gak ada namanya manusia mengubah zaman." Nggak, pamanku nggak ngomong dengan bahasa sesastra itu wkwkwk. Tapi, paling tidak intinya ya tetap sama. Bahwa manusia itu selalu berubah seiring dengan perubahan zaman atau dalam hal ini berjalannya waktu. 

Tenang, kali ini aku sedang tidak ingin menulis tentang hal-hal yang berat. Hanya menuangkan sedikit pikiran yang tak sengaja terlintas ketika menonton salah satu drama dari negeri ginseng di waktu luangku. Mungkin kalau ada teman-teman yang penasaran aku nonton apa, judul dramanya itu "What's Wrong With Secretary Kim". Untuk teman-teman yang suka tontonan yang lucu dan ringan gitu, aku cukup recommend ini sih.

Ok balik lagi ke topik awal, jadi hubungan antara kedua tokoh utamanya ini dimulai di episode-episode pertengahan ya. Di awal hubungan itu mereka mungkin ya memang ada salah-salah paham gitu, tapi kayak langsung sadar salah masing-masing dan saling minta maaf gitu. Sampai akhirnya di episode terakhir, mereka ada masalah yang ngebuat masing-masing dari mereka itu gamau minta maaf kayak biasanya karena ngerasa mereka gak salah. Tiba-tiba aku ngerasa, "Hal kayak gini relate nggak sih sama kehidupan nyata." Wkwkwkwk. Akhirnya aku terinspirasi untuk menulis ini.

Jadi, kayak yang sudah aku jelasin di atas, manusia itu akan selalu mengalami perubahan terhadap waktu. Mungkin kita ngerasa kita ya gini-gini aja, tapi tanpa kita sadari atau mungkin orang lain juga bisa saja tidak sadar, sebenarnya kita selalu berubah. Begitu juga dengan hubungan. Awal-awal yang namanya hubungan itu selalu indah-indah aja gitu, bawaannya happy mulu dah pokoknya. Sampai-sampai ada quotes yang bilang kalau masa PDKT itu adalah masa-masa yang paling menyenangkan dalam sebuah hubungan, habis itu kerjaan orangnya jadi PDKT mulu ganti-ganti gak jadian-jadian hehehe jangan kayak gitu ya,guys!

Seiring berjalannya waktu, pasti ada juga hal yang berubah dalam hubungan kita sama pasangan. Kalau aku berkaca sama diri sendiri, biasanya aku gampang banget minta maaf gitu kalau lagi awal-awal sama perempuan baru gitu. Tapi, lama kelamaan minta maaf itu jadi berasa beban sih, kalau aku pribadi sih mikirnya kayak, 

"Kenapa sih jadi aku terus yang minta maaf? Emangnya dia nggak ngerasa salah apa?"

Untuk perempuan nih ya sekedar info aja, kalau kalian marahan sama pacar, terus kalian minta maaf duluan, umumnya cowok itu bakalan langsung maafin, seriusan kita suka nggak tega, terus langsung luluh gitu kalau ada perempuan yang minta maaf karena kesalahannya. Nggak ada lagi deh cemberut-cemberut wkwkwk. Tapi, kalau dari pengalamanku, misalnya cowok yang minta maaf sama cewek, isi dramanya dulu dah, katanya mau lihat usaha cowoknya. Yahhh... Semoga aja usahanya nggak berubah jadi buat deketin cewek lain gitu wkwkwk.

Banyak hal sih yang bisa ngebuat hal-hal kayak gini kejadian. Alasan paling utama pastinya karena dengan hubungan yang sudah lama, kita jadi ngerasa kayak sudah bebas sama pacar gitu, nggak ada lagi hal yang perlu ditutupin, ibaratnya topeng yang kita pakai udah lepaslah. Dan kita ngerasa lebih yakin kalau pacar sudah bisa nerima kita dengan gimana kita. Tanpa kita perlu mencoba membentuk figur lain untuk mempertahankan rasa yang dia punya. Jadinya, sifat egois kita yang bisa dibilang natural sebagai manusia mulai kita tunjukkin. Salah satunya ya itu, perihal minta maaf dan memaafkan.

Alasan lainnya, bisa juga karena kita kehabisan energi sih. Jadi sejak awal hubungan, kita kayak udah berusaha untuk nunjukkin hal yang terbaik buat pasangan, sampai kita lupa sama diri kita sendiri. Sampai akhirnya, kita kehabisan energi untuk menyayangi pasangan dengan level yang sama. Dan kita mulai ngerasa kayak,

"Kok cuma aku aja sih yang usaha?"

Padahal kita sendiri nggak pernah tahu kan apa yang pasangan kita mungkin hadapi? Atau karena terlalu fokus untuk give and give, kita sampe nggak sadar sama apa yang sudah kita dapatkan juga dari dia. Maka dari itu, kalau udah berhubungan jangan terus-terusan berduaan mulu kayak prangko, kita perlu waktu masing-masing untuk lebih mencintai diri sendiri juga, jadi hal kayak tadi nggak sampai kejadian.

Selain meluangkan waktu untuk diri sendiri, solusi terbaik untuk melalui hal semacam ini adalah menjalin komunikasi yang lebih baik. Karena, bahkan usaha meluangkan waktu untuk diri sendiri, kalau tidak kita komunikasikan dengan baik dengan pasangan, bukannya membuat hubungan jadi adem lagi, yang ada bikin tambah panas hahaha. Komunikasi ini penting banget, karena hubungan ini kan sifatnya dua arah, bukan cuma tentang apa yang kamu mau, tapi juga ada tentang apa yang dia mau.

Jujur aku di masa lalu juga ngerasa cukup egois dalam beberapa hal, tapi setelah membaca buku Men Are from Mars, Women Are from Venus karya John Gray, Ph.D. Pikiran dan pandanganku tentang hal ini jadi semakin terbuka, karena seperti yang sudah aku tuliskan di atas sebelumnya.

"Manusia akan selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu. Begitu juga hubungan."

Namun, aku rasa perlu kita tambahkan beberapa kata jadi seperti ini,

"Manusia akan selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu. Begitu juga hubungan. Namun, waktu dan perubahan tak seharusnya menjadi awal sebuah perpisahan"

Okay, kayaknya untuk saat ini itu aja yang pingin aku tulis, sampai jumpa lagi di postingan berikutnya, guys!

Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

Judul: Hubungan dan Waktu; Ditulis oleh anginsepoi; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar