Senin, 27 Juli 2020

When It Is Okay, Then It Is Okay

Credit : Myself


  Untuk yang belum membaca posting sebelumnya, bisa baca disini ya !


Hai, kalian semua bagaimana kabarnya ? Aku harap kalian semua dalam keadaan sehat dan baik-baik saja ya. Jadi judul postingan kali ini itu adalah "When It Is Okay, Then It Is Okay". Mirip drama korea yang lagi ngetren belakangan ini ya judulnya ? wkwkwkwk. Tapi, tenang aja, ini nggak ada kaitannya kok. Mungkin belum terbayang ya isi dari tulisan ini bakalan kayak gimana kalau kalian cuma baca judulnya aja. Jadi untuk memulai, seperti biasa aku bakalan cerita dulu nih.

Jadi, selama pandemi ini mungkin banyak dari kalian juga yang sama-sama ngerasain gabut gitu sih ya. Nah, aku juga kebetulan sama sih wkwkwk. Dan biasanya kalau gabut seringkali kita jadi mainan sosial media scrolling-scrolling nggak jelas gitu, biar pun belakangan ini aku memang mengurangi intensitas bersentuhan dengan sosial media. Tapi, malam ini waktu lagi menggunakan waktu yang telah aku batasi untuk mengakses salah satu sosial media bergambar burung biru, aku menemukan sebuah kalimat yang aku pribadi ngerasa relate banget gitu dari salah satu akun tentang zodiak. Nih aku kasih screenshot dari tweetnya.

Credit : @Cancer_A7 Twitter Account

Aku ngerasa ini relate banget sih sama yang udah pernah aku ceritain sebelumnya disini. Dimana aku itu kalau dari awal ngerasa "Kayaknya nggak bisa ada tahap lanjutan sama orang ini". Biasanya sih ya emang beneran endingnya itu nggak ada hubungan yang lebih dari sekedar teman aja. Mungkin orang-orang sering bilang,

"Coba aja dulu"

Ok deh, aku ikutin kata orang-orang, aku mencoba untuk menyesuaikan diri dan menempatkan diri dengan orang tersebut lah ya istilahnya gitu. Tapi, ya sama aja ngerasa kurang cocok. Dan kalau dilanjutin aku ngerasa banget sih ini maksain banget namanya. 
Sebenarnya, ini bukan salah orang itu sih ya, untuk kalian yang mungkin pernah menjadi korban aku datang lalu tiba-tiba menghilang, pertama sih aku mau minta maaf dulu ya, terus aku mau bilang juga kalian tenang saja, nggak usah pusing-pusing mikirin salah kalian apa dan sebagainya. Nggak ada satu pun kesalahan yang ada di kalian, kesalahannya itu ada di aku yang memang terlalu ribet untuk menemukan "the special one for me" ini wkwkwk.

Hal yang rumit itu merupakan salah satu alasan kenapa sampai sekarang aku masih sendiri, mencari yang satu frekuensi itu nggak gampang, dan aku juga gamau menghabiskan waktu untuk menyelaraskan frekuensiku dengan orang lain. Ibaratnya,

"If someone has destined for you, then it will be"

Yah, kalau memang kita sudah ditakdirkan untuk bersama seseorang, kita nggak bakal perlu usaha keras untuk ngeblend sama orang tersebut. Itu sih yang aku percaya. Dan karena kebiasaanku mencoba mendekati orang lalu menghilang itu, atau yang anak zaman sekarang lebih sering menyebutnya dengan istilah 'ghosting'. Jujur aja, sebenarnya aku juga merasa tidak nyaman untuk seenaknya datang ke dalam kehidupan orang lain kemudian pergi dengan seenaknya juga karena merasa tidak cocok. Bahkan, hal tersebut seringkali menjadi penghambat bagi diriku sendiri untuk mencoba mendekati seseorang. Bahkan kalau yang aku ngerasa mungkin bisa cocok gitu.

"Tapi nanti gimana kalo kayak gitu lagi ?"

Iya, pikiran-pikiran kayak gitu seringkali menjadi tembok setiap aku mencoba untuk mendekati seseorang, aku terlalu takut menyakiti orang lain. Bahkan kalau aku ditinggal aku malah lega, "setidaknya aku tidak menyakitinya", pikirku. 

"Laki-laki itu kan yang memulai ! Kalau nggak bergerak kapan dong dapetnya ? Dicari dong !"

Iya, aku sering banget dikasih kalimat yang kurang lebih intinya sama dengan kalimat di atas. Tapi, bukankah mencari seseorang yang akan menjadi partner untuk menghabiskan sisa masa hidup kita bukanlah hal yang mudah ? Bagiku sendiri, lebih baik bertahan dengan kesepian dan kesendirian dibandingkan aku harus memaksakan diriku untuk masuk ke dalam frekuensi orang lain meski pun aku mampu, tetapi hal tersebut tentunya akan menghabiskan energiku sendiri, dan aku yakin juga hal itu akan menimbulkan rentetan cerita yang kurang menyenangkan nantinya.

Well... That's life. Banyak banget hal dalam hidup ini yang mungkin terlalu rumit dan berkontradiksi antara satu sama lainnya, sehingga menyulitkan akal dan hati kita untuk bisa memahaminya. Namun, bukankah beberapa hal memang lebih baik tetap dibiarkan menjadi misteri ? Sehingga, hidup ini tetap menyenangkan dan kita tetap memiliki tujuan untuk menjalaninya. Okay, sekian postingan hari ini, sampai jumpa di postingan yang lainnya !

Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

Judul: When It Is Okay, Then It Is Okay; Ditulis oleh anginsepoi; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar