Hi semuanya, has been a long time, isn't it?
Entah kapan terakhir kali aku muncul di sini, yang pasti kalian tau, aku cuma bakal ada di sini kalo isi kepalaku udah nggak bisa dianggap baik-baik saja. Dan seperti yang banyak dari kalian tau juga, i'm better on writing instead of talking to express what i feel and what's on my mind. Lol.
Short story, banyak hal yang saat ini udah berubah di hidupku sih, tempat kerja, kerjaan, masih banyak lagi hal lainnya termasuk status. Yah, saat ini penulis yang tampan ini sudah kembali sendiri. Still can't feel good with this actually, but life must keep goes on, right?
Tempat kerjaku yang baru sama kayak yang dulu sih, ownernya foreigner juga and considered as PMA. Jadi, selama ini karena kita masih start-up lah ya hitungannya. Wajarlah biasanya untuk mendongkrak value produk dan company kita sendiri bosku sering bulshitting around. Salah satu kalimat yang sering dia gunakan adalah "In a perfect world where......" Dan, aku sendiri nggak tau kenapa tiba-tiba kepikiran itu dan jadi ide untuk judul tulisanku kali ini. Thanks for my boss actually.
Well, In a perfect world where. Sebenarnya ini kayak kalimat pengandai-andaian sih yang mana misalnya contoh penggunaannya kayak gini ya,
"In a perfect world where money wasn't an issue, i might be a traveler."
Jadi artinya, di sebuah dunia sempurna dimana uang itu bukan masalah, mungkin aku bakal jalan-jalan mulu kali ya ke sana kemari. Sederhananya, untuk mengungkapkan pengandaian tentang sebuah dunia sempurna atau utopia yang tentu saja karena disebut utopia kemungkinannya sangat besar untuk tidak terjadi hehehehe.
Belakangan ini, setelah penulis tampan ini kembali berganti status menjadi lajang, banyak perandai-andaian yang muncul di kepala sih.
Salah satunya dalam sebuah diskusi kita, aku ngerasa ini hal yang aneh sih, but it is what it is. Dalam diskusi kita, aku sempat dapet pertanyaan, to be honest rangkaian dari seluruh jawaban pertanyaan ini seharusnya A, tapi aku nggak tau kenapa mulutku ngomong B. Mau diralat juga udah situasi hidup mati wkwkwkwkwk.
Banyak hal yang aku andai-andaikan selama beberapa hari ini mungkin, dan kepalaku nggak pernah berhenti berputar barang sedetik pun. Well, it is what it is :) Kata salah seorang guruku berandai-andai itu adalah salah satu jalan setan masuk ke hati :) Jadi sebisa mungkin aku ingin mengurangi pengandai-andaian itu sebisaku. Not easy of course, but gonna try :)
Sebelum nulis ini, aku tiba-tiba keinget salah satu reels yang pernah dikirim ke aku :) Tentang masa depan sepasang kekasih yang nggak pernah nyerah sama satu sama lainnya. So beautiful to be seen of course :) Gonna drop you guys the link in the end of this post. :)
Aku pernah berpikir bahwa sekeras apapun badainya ada kemungkinan kita nggak nyerah satu sama lain, aku sempat berpikir kayak i think this relationship is going back to the track, sempat mikir kayak this might be the last chance, but i think this one gonna make it somehow. Tapi... Pada akhirnya aku mungkin harus mengakui bahwa....
Kita masih bareng-bareng mungkin adalah sebuah cerita di dunia paralel lain di mana semua utopia manusia hidup, dan mungkin, nggak akan pernah kita kunjungi :)
In the end,
"In a perfect world where we're not giving up to each other we might be still and keep going together."
Regards,
Your handsome writer :)
N.B : Oh iya, sesuai janjiku tadi, ini link reelsnya di bawah ya
Cek di sini video reelsnya, guys!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar