Jumat, 23 Juli 2021

Cemburu & Api Amarahnya


  Untuk yang belum membaca posting sebelumnya, bisa baca disini ya ! 



Hai! Gimana kabarnya kalian semua? Aku harap kalian semua baik-baik saja ya saat membaca postingan ini. Well, buatku minggu ini cukup berat dan melelahkan ya. Aku bilangnya sih a roller coaster week. Dan di penghujung minggu ini masih ada kejutan yang akan menunggu. Mudah-mudahan saja kejutan itu menyenangkan. Jadi, kali ini aku mau membahas lagi tentang gimana aku memandang beberapa hal di dunia ini. Kalau ternyata bermanfaat buat kalian ya alhamdulillah, kalau nggak ya thanks for reading this,guys!

Kali ini, pintu awal dari pembahasan ini kita bakalan ngomong tentang jealousy. Kenapa tiba-tiba bahas tentang jealousy? Well, karena ada beberapa POV yang pingin aku kasih nih, kebetulan juga kemarin sempat ngobrol tentang jealousy ini wkwkwkwk.

Jadi kita ngomong tentang cemburu nih ya, sebenernya apa sih cemburu itu? Kalau aku jabarin simplenya dalam hubungan, cemburu itu semacam perasaan nggak enak yang kita rasain sewaktu ngeliat pasangan kita entah itu dekat sama orang lain, didekati oleh orang lain, apalagi sampai mendekati orang lain hahahaha. Tapi, kalau kita ambil dari KBBI bakalan ketemu definisi cemburu yang menurutku pas banget buat dijadiin basic pembahasan di sini, "kurang percaya".

Seringkali, cemburu ini jadi bibit untuk hubungan yang toxic. Dimana karena rasa cemburu ini, salah satu pihak jadi ngebatasin pergaulan dan kebebasan pihak yang lainnya, dengan dalih cemburu karena dia sayang. Awal-awal mungkin ini bakal jadi pertengkaran, tapi seiring berjalannya waktu pihak yang dibatasin bakal males banget lagi untuk banyak debat dan akhirnya semua emosinya jadi terpendam lagi sebelum nanti jadi perang dunia karena meledak wkwkwk.

Selain itu bisa juga pihak yang ngerasa cemburu jadi marah dan tanpa sadar nyakitin pihak satunya baik secara verbal ataupun physical. Kemudian nantinya minta maaf dan playing victim ini karena dia terbakar api cemburu ngeliat pasangannya deket sama orang lain gitu. Dan kalau dari kasus-kasus hubungan toxic yang umumnya aku liat, pasangannya ini bakalan maafin dan mereka bareng lagi sampai nanti ada kejadian gitu lagi yaudahlah muter-muter gitu terus. Seringkali alasannya karena udah nyaman dan terlanjur sayang, terus males banget mulai semuanya dari 0 lagi.

Well, aku nggak mau bahas sih ya perihal keputusan mereka untuk terus-terusan muter-muter di lingkaran toxic itu benar atau salah. Aku cuma bakal bahas perihal rasa cemburu ini. Jadi, cemburu itu tanda cinta ya? Iya bener banget aku setuju kalau cemburu itu tanda cinta, tapi di sini ada hal lain yang menurutku perlu kita highlight "sikap untuk bisa mengendalikan diri." Yaps, kamu boleh cemburu dan kalau kamu memang sayang dengan pasanganmu pastilah kamu ngerasain namanya cemburu. Cuma menurutku kurang tepat aja kalau kita marah ke pasangan karena cemburu. 

Aku pribadi nggak pernah marah ke pasangan karena cemburu. Awal-awal aku mulai pacaran, alasan aku nggak pernah terbakar api cemburu itu karena aku berniat untuk jadi cowok yang cool dan pengertian wkwkwkwk. Jadi, aku nggak mau ngebatasin pergaulan pasanganku gitu, sampai pernah berapa kali ya mantanku ngetes aku biar cemburu terus marah. Ini aku juga agak heran sih kenapa ABG jaman dulu suka banget ngetes-ngetes pacarnya, nggak penting banget kan ya padahal? 

Ok, balik ke pembahasan lagi, jadi dulu aku sering banget dites-tes nggak penting kayak gitulah, tapi in the end ya aku emang nggak pernah marah karena alasan itu. Tapi, dimarahin gara-gara mantanku cemburu, sering banget itu wkwkwkwk. Jadi saat itu, alasan aku gamau marah-marah karena cemburu itu biar bisa jadi cowok cool dan pengertian kayak di imajinasiku. (Point of View 1)

Well, selesai pembahasan tentang POV pertama, sekarang kita lanjut ke POV kedua.

Seiring berjalannya waktu aku jadi semakin dewasa dong, pemikiranku udah beda, sudut pandangku udah beda. Jadi, di sini aku udah punya pemahaman lain lagi tentang kenapa aku gak perlu marah-marah kalau aku lagi cemburu. Untuk memulai pembahasan ini, aku mau tarik lagi definisi cemburu dari KBBI sebelumnya, karena kebetulan sama dengan apa yang aku percaya saat itu, "kurang percaya." 

Dari sini bisa kita bilang apa yang menyebabkan rasa cemburu itu berarti kurang percaya. Kurang percayanya sama siapa? Bisa dengan pasangan kamu atau mungkin diri kamu sendiri. Kalau sudah ngerasa kurang percaya sama pasangan ya ngapain masih bertahan sama dia? Dasar hubungan itu kan rasa percaya, kalau pondasi yang jadi dasar hubungan aja sudah nggak kuat, ngapain masih dipertahanin? Ibarat rumah itu tinggal nunggu waktu roboh aja dah wkwkwk. Kalau sampai kalian ngerjain ini, hati-hati aja hubungan berkembang ke arah toxic nanti jadinya. 

Lalu, satu kemungkinan lagi adalah kamu nggak percaya sama diri kamu sendiri. Nah, kalau kamu nggak percaya diri, ngapain marah ke orang lain dah? Terutama ke pasangan kamu, sampe nyakitin dia gitu. Lha, kan itu masalah sama diri kamu sendiri, ya selesaiin sendirilah. Kamu harus bisa tahu value kamu apa, jadi kamu bisa percaya kamu udah lengkap buat nggak bikin pasangan kamu berpindah hati, dan ini harus dipelajari. Kalau buat aku pribadi sih, even aku gak tau valueku pribadi apa ya, karena nggak ngerasa ada bagus-bagusnya juga ya. Aku cukup percaya kalau orang ini bisa sama aku karena aku punya apa yang dia cari, jadi seharusnya itu cukup untuk buat dia bertahan gitu. (Point of View 2).

Oke, kita selesai dengan pembahasan dari Point of View 2. Sekarang kita lanjut ke Point of View yang terakhir. Point of View 3!

Point of View 2 itu pada akhirnya aku sadari punya weakness yang besar untuk beberapa orang tertentu. Sebelumnya aku bilang, cukup percaya kalau orang ini bisa sama aku karena aku punya something yang pastinya juga bakal bikin dia bertahan. Jadi, kalau seandainya orang ini pergi? Apa itu artinya aku nggak seberharga itu? Apakah artinya sekarang valueku udah nggak ada? Untuk beberapa orang, POV ini bisa bikin trauma di mana dia bakal ngerasa kalau dia nggak pantes buat siapa-siapa lagi sekarang. Wah, ini sih bahaya ya kalau sampai mikirnya gini, jadi jomblo akut mampuslah itu.

Akhirnya aku memutar otak buat merenung, belajar-belajar lagi, dan seiring berjalannya waktu aku menjadi lebih dewasa juga bertambahnya ilmuku. Akhirnya aku punya pemahaman final yang tanpa celah dan weakness. Ya semuanya karena tuhan, atau dalam caseku Allah SWT. Yaps semuanya atas izin dan kehendak-Nya.

Jadi pikiranku kayak gini nih Allah SWT itu yang Maha kuasa untuk segala hal yang terjadi di dunia ini, Ia juga yang berkuasa dalam membolak-balikkan hati manusia. Kalau Allah SWT sudah bilang hatinya berbalik dari aku, ya aku mau gimana? wkwkwk. Yaudah belajar aja ikhlasin. Dan dari sini aku juga belajar pada akhirnya nggak pernah ada yang bener-bener jadi punya kita gitu. Semuanya cuma titipan dari Allah SWT untuk memberi beberapa warna yang beda dalam hidup kita.

Dengan pemahaman ini, aku bisa bodo amat kalau ada orang yang deketin perempuan yang sekarang lagi sama aku, cemburu jelas karena aku nggak pernah bener-bener ngerasa lebih baik dari orang lain. Tapi yaudah sih, setiap orang berhak untuk mencoba peruntungan mengambil hatinya selagi belum ada cincin yang terlingkar di jari manisnya. Kalau pada akhirnya dia pergi karena ada orang lain yang dia rasa lebih baik, ya berarti Allah SWT sudah membalikkan hatinya ke arah yang lain. Aku gamau bilang Allah SWT nunjukin kalau dia nggak baik buat aku, karena kalau ngomong kayak gitu kesannya bakal subjektif banget karena kebetulan aku jadi pihak yang disakitin wkwkwk. Yang pasti aku cuma perlu percaya aja Insyaallah cerita yang lebih baik dan menarik sedang disiapkan oleh-Nya.

Well, jadi inti dari POV ketiga ini adalah semuanya itu karena Allah SWT, hatinya dia berpaling karena Allah SWT, adanya orang yang datang juga karena Allah SWT. Jadi, nggak mungkin dong kita marah-marah dan nyalahin takdir Allah SWT? Karena pastinya, itu yang terbaik buat kita.

Well, itu dia ketiga POV yang aku rasa cukup untuk menjelaskan kenapa sih kita nggak perlu marah-marah karena cemburu. Yang paling penting di sini adalah pengendalian terhadap diri sendiri dan juga kesadaran untuk selalu tawakal dan ikhlas sama Tuhan YME. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat kalian, see you in the next posting!


Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

Judul: Cemburu & Api Amarahnya; Ditulis oleh anginsepoi; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar