Sabtu, 12 Februari 2022

Cerita Tentang Hati dan Meruntuhkan Keakuanku


  Untuk yang belum membaca posting sebelumnya, bisa baca disini ya ! 

Aku masih ingat saat itu aku sedang membahas suatu hal yang cukup serius dengan Omku, aku sering berdiskusi dengannya tentang beberapa hal sebagai pertimbangan bagiku menentukan sesuatu. Ketika tiba aku berbicara tentang satu topik, Omku tiba-tiba mengatakan,

"Dan, kamu kurang bersyukur."

Aku tak mampu membalas perkataannya, aku hanya terdiam menatapnya karena kalimatku dipotong dengan mengejutkan. Selain itu, aku juga menunggu kalimat selanjutnya yang akan ia sampaikan. Karena bagiku, selama ini aku cukup bersyukur dengan beberapa hal yang sudah Allah SWT berikan kepadaku. Jadi, aku mencoba menggali seluruh isi kepalaku untuk menemukan dimana celah yang aku miliki. Omku juga terlihat seperti memberiku kesempatan untuk itu, hingga akhirnya ia kembali membuka suara dan membongkarnya.

"Dari semua saudaramu, cuma kamu yang Om gak pernah sentil (singgung) sama sekali,Dan. Om masih nunggu waktu yang pas untuk nyentil kamu. Sekarang Om bilang ke kamu, kamu selalu bilangnya kamu sudah bersyukur, padahal ada satu hal yang masih kamu nggak syukuri. Kamu nggak pernah bersyukur kamu punya hati,Dan. 

Kamu terlalu sombong dengan ngerasa semua ada dalam kendalimu. Dari dulu kamu selalu bilang kan 'Nggak bakal om' atau 'Ahhh nanti aja dah Wildan urusin cewek Om gampang'. Kayak gitu aja dari dulu omongan kamu. Sekarang Allah SWT nunjukin kuasanya lewat hatimu, dihancurin semua kesombonganmu yang dulu.

Mampus kamu pusing sekarang. Hehehe."

"Sial", pikirku.

Aku tahu aku masih ingin melawan, tapi bagaimana caranya melawan orang yang mampu membaca semua tentang diriku tak peduli sedalam apapun hal itu aku sembunyikan. Aku masih mencoba menemukan kalimat pembelaan akan apa yang Omku sampaikan sebelumnya. Namun, semakin lama aku mencoba berpikir, hanya pembenaran akan kalimat itu yang aku temukan dalam diriku. Hingga omku kembali mengeluarkan suara lagi.

"Selama ini Om sudah ajarin apa? Tauhid, Tawakal, Ikhlas. Serahin semua sama Allah SWT, kamu mau ngapain aja ya kerjain,Dan. Biar Allah SWT yang nentuin hasilnya. Kamu dari dulu selalu ngerasa bangga hatimu bisa kamu kendaliin. Sekarang dari jalur itu Allah SWT ngasih ujian ke kamu untuk bisa lebih paham lagi semua hal yang sudah kamu pelajarin.

Kalau kamu masih belum bisa menyerahkan semuanya ke Allah SWT, belum bisa mengembalikan kalau semuanya karena Allah SWT, kamu nggak bakal lulus ujian ini. Semakin kamu ngelawan, semakin kepalamu pusing. Hehehehe.

Allah SWT mau kamu belajar tentang hatimu yang sudah dikasih sama Allah SWT, Dan. Karena selama ini kamu selalu mengingkari itu. 

Kamu harus paham apa itu Cinta, apa itu Sayang. Cinta itu cuma Allah SWT yang punya, manusia nggak akan mampu. Dengan Cinta, kamu nggak bakal peduli itu baik atau buruk, makanya ada kalimat 'Cinta itu Buta'. Sama kayak Allah SWT, mau kamu ibadah, mau nggak ya tetep dikasih nafas, dikasih rezeki. Mana pernah ada cerita karena kamu nggak ibadah jadi nggak makan. Tapi, untuk Sayang, manusia masih mampu untuk punya. Sayang masih ngeliat baik dan buruk. Karena kamu sayang sama adikmu kalau dia berbuat jelek kamu kasih tahu itu nggak baik. Biar dia nggak salah.

Kalau kamu pakai Cinta buat manusia. Mampuslah kamu nanti pusing. Hahaha. Kamu nanti jadi kepala keluarga, Dan. Kamu harus bisa membimbing. Membimbing itu harus dengan rasa Sayang. Karena kamu sayang makanya kamu mau membimbing ke arah yang lebih baik.

Ini ujianmu, Dan. Ini pelajaran buat kamu."

Setelah omku menutup kalimatnya, masih butuh waktu beberapa menit hingga aku akhirnya menggapai kembali kesadaranku sepenuhnya.

"Jadi ini BAB ujiannya Wildan selanjutnya, om? Wildan harus gimana, Om?" Tanyaku.

"Renungin semua pelajaranmu yang udah lewat, Dan. Percaya sama Allah SWT, percaya sama takdir Allah SWT, percaya semuanya karena kekuasaan Allah SWT. Insyaallah kamu bisa ngelewatin semuanya kok. 

Jangan terlalu sayang sama orang, Dan. Jangan pernah tutup hatimu, kalau ada cewek yang dateng mau deketin kamu, yaudah kamu welcome aja. Jangan tahan hatimu. Kamu nggak akan pernah tau kan kedepannya gimana? Ini contohnya! Dulu kamu selalu bilang apa? Sekarang nyatanya apa?

Kamu perlu belajar ngikutin hatimu,Dan. Sisanya serahin sama Allah SWT. Kerjain semuanya karena Allah SWT"

Setelah Omku menyampaikan semua kalimat yang mungkin ia tahan selama ini, aku kembali masuk ke dalam diriku sendiri untuk berdiskusi dengan 'Aku' yang lain. Aku menemukan bahwa... Benar, aku sudah bersikap terlalu sombong, padahal aku hanyalah makhluk lemah yang tidak memiliki kuasa apapun atas diriku sendiri. Namun selama ini aku telah berani mengatakan hal-hal seperti 'i can handle it...', 'aku bisa atur nanti...', dan banyak lagi lainnya seolah-olah aku punya kuasa untuk itu, seolah-olah aku lebih hebat dari jalannya takdir.

Sampai saat ini aku masih berusaha untuk berkomunikasi dengan hati yang selama ini aku biarkan sendiri, berteman sepenuhnya dengan apa yang aku rasakan. Aku berusaha yang terbaik dalam hal ini. Namun, tetap saja. Aku tidak mampu untuk menahan bagaimana perasaan sayangku pada seorang wanita. Ia yang selama beberapa bulan belakangan ini selalu menjadi bagian dari cerita kehidupanku. Aku tahu tidak pernah bagus untuk menyayangi seseorang dengan begitu dalam. Namun, sekali lagi, semuanya ada di luar kuasaku.

Terutama tentang, 

"Jangan menutup hati untuk perempuan yang lain"

Ahhh!!! Bagiku hal itu sangat tidak mungkin untuk dilakukan! Karena aku merasa, ketika aku sudah berkomitmen dengan seorang wanita, maka wanita itu berarti sudah cukup untukku. Bagaimana bisa aku bersama dengan seseorang namun tetap mencoba peluang dengan orang yang lainnya?

Masih banyak hal yang aku harus pelajari, karena ternyata segala hal di dunia ini tidak ada yang pernah sesederhana itu. Semuanya tampak sederhana dari luar, namun ketika kita mencoba menyelaminya, ia akan berubah menjadi rumit layaknya sebuah labirin yang tak pernah memiliki jalan untuk keluar.

Belakangan ini aku suka merenungi kalimat ini,

"Laki-laki enak ya bisa milih. Perempuan cuma bisa dipilih."

Semakin aku merenung, semakin aku menemukan bahwa ini adalah sebuah paradoks. Mari kita bahas masing-masingnya.

"Laki-laki enak ya bisa milih."

Mungkin salah satu pertanyaannya adalah, 'Apakah pilihannya ada?' Karena mencari seorang pendamping tidak sesederhana asalkan dia berjenis kelamin wanita semata. Banyak hal yang masih perlu dipertimbangkan. Selain itu juga tentang rasa, apakah ada yang mampu menimbulkan resonansi dalam hati saat menatapnya? Jika tidak ada, apa yang akan kita pilih?

Namun, di sini paradoks dimulai, aku di sisi lain juga setuju mengenai kalimat di atas. Sebagai pria, kita adalah sisi yang mencoba untuk menciptakan kesempatan. Kita memiliki hak untuk berjuang sekuat tenaga kita demi mendapatkan hati wanita yang kita inginkan. Tapi tentu saja, akan ada situasi di mana kita sedikit pun tidak mendapatkan kesempatan wkwkwk. Dan ada sisi juga di mana setelah semua usaha yang telah kita berikan, kita akhirnya harus sadar bahwa kita sudah kalah.

Di sinilah mengapa jika laki-laki selingkuh atau jatuh hati lagi sudah pasti lelaki yang salah, mengapa? Karena ia yang memiliki hak untuk membuat kesempatan, dia yang memiliki kesadaran penuh dalam memanfaatkan kesempatan tersebut hingga tercipta hubungan dan rasa yang sepenuhnya baru. 

Setelah kita bahas frase yang pertama dari sisi laki-laki, sekarang kita melompat ke frase selanjutnya dari sisi perempuan.

"Perempuan cuma bisa dipilih"

Well, first! Sama seperti pembahasan di atas, selayaknya lelaki."Apakah ada yang memilih perempuan tersebut?". Jika pun memang ada, apakah ia memang orang yang hati perempuan itu inginkan? Apakah ia laki-laki yang baik untuk menjadi pemimpin dalam hidupnya dan untuk menjadi teman hidupnya? Jika jawaban keduanya tidak, sama saja hasilnya 0.

Namun di sini ada paradoks dari sisi perempuan. Perempuan memiliki wewenang dalam membuka dan menutup pintu kesempatan. Tak peduli sebanyak apa rencana yang dimiliki oleh laki-laki yang mencoba mendekatinya, jika perempuan itu telah menutup pintunya, maka tak akan menghasilkan apa-apa. Dan tak peduli sekecil apa usaha dari laki-laki tersebut, jika perempuan membiarkan kesempatan itu ada, maka bisa saja panah dari dewi cinta akan terlepas dari busurnya. Namun, ada sisi lain juga, dimana seorang perempuan sudah membuka pintu kesempatan sebesar-besarnya. Tetapi, Laki-laki ini tak mampu membaca kesempatan tersebut.

Di sinilah mengapa jika seorang perempuan selingkuh atau jatuh hati lagi sudah pasti perempuan itu yang salah, mengapa? Meskipun bisa saja ia jatuh tanpa ia sadari, tetapi sejak awal memang ia yang memutuskan untuk membiarkan kesempatan itu ada. Sehingga rasa itu bisa tumbuh dan menjadi awal dari hubungan yang baru.

Hahhhh.... Ketika berbicara tentang hati maka akan ada begitu banyak hal yang bisa diangkat sebagai pembahasan. Karena hati manusia memang diciptakan Allah SWT dengan penuh misteri, dimana hanya orang-orang yang telah Allah SWT pilih yang diberikan keistimewaan untuk mengendalikannya. Sedangkan, orang-orang biasa seperti kita ini hanya mampu mengupas permukaannya saja. Well, mungkin sekian tulisan kali ini, jika teman-teman memiliki pandangan lainnya, bisa disampaikan saja di komentar.

See you in the next posting!



Related Post:

Widget by [ Iptek-4u ]

Judul: Cerita Tentang Hati dan Meruntuhkan Keakuanku; Ditulis oleh anginsepoi; Rating Blog: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar